spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dishub Berau Tanggapi Keluhan Warga Soal Lampu PJU Rusak, Fokus Pembenahan Bertahap

BERAU – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Berau memberikan tanggapan atas banyaknya keluhan masyarakat terkait kondisi lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang rusak dan tidak berfungsi, khususnya di wilayah Tanjung Redeb dan sekitarnya.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran warga karena dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan tindak kriminal di malam hari.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dishub Berau, Andi Marewangeng, melalui Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan, Noor Hasani, menjelaskan bahwa terdapat dua jenis PJU yang digunakan di Berau, yakni PJU AC (menggunakan listrik PLN) dan PJU TS (tenaga surya).

“Ada dua jenis lampu, yaitu PJU AC dan PJU TS. Kalau AC itu yang dari listrik, sedangkan TS itu dari tenaga surya,” jelasnya.

Menurutnya, pemeliharaan PJU AC masih menjadi tanggung jawab Dishub, meskipun unit-unit tersebut merupakan peninggalan dari era Dinas Pertambangan yang dulu mengadakan pengadaannya. Saat ini, Dishub tengah mengumpulkan data serta melakukan evaluasi terhadap kondisi PJU AC yang ada.

“Kami belum mengajukan usulan anggaran untuk perbaikan menyeluruh. Rencananya, kami akan mendata titik-titik atau wilayah yang jaringannya rusak. Kalau hanya pergantian bola lampu, itu masih bisa kami tangani. Tapi kalau masalah jaringan, kami masih terkendala,” ucapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sistem pembayaran PJU AC melalui kontrak langsung antara pemerintah daerah dengan PLN. Dalam kontrak tersebut, jumlah titik lampu yang dibayar bersifat tetap, meskipun sebagian lampu tidak menyala.

“Misalnya ada seratus titik, kalau yang nyala hanya tujuh puluh dan sisanya tidak nyala, tetap dihitung seratus titik. Makanya kami berencana akan melakukan renovasi, tapi secara bertahap,” tuturnya.

Saat ini, pihaknya lebih memfokuskan pembenahan pada PJU TS yang banyak terpasang di wilayah kampung. Lampu tenaga surya ini dianggap lebih efisien karena tidak tergantung pada jaringan listrik PLN.

“Tanpa ada listrik, PJU itu bisa tetap menyala. Kami masih fokus di sana dulu. Sedangkan untuk yang AC, memang sudah banyak laporan masuk, tapi kami belum bisa menangani secara keseluruhan,” ujarnya.

“Tahun ini, kami menargetkan pembenahan PJU TS di beberapa titik. Perencanaan pembenahan sedang disiapkan,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa PJU TS terbagi menjadi dua sistem, yakni sistem meter dan non-meter. Ke depannya, pihaknya akan menghapus sistem non-meter karena dinilai tidak efisien.

“Sistem non-meter ini yang menyebabkan pembayaran tetap seratus titik meski sebagian besar tidak menyala. Ke depan, semuanya akan dimeterisasi agar mudah dipantau dan lebih efisien,” pungkasnya. (srn/dez)

Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan

BERITA POPULER