BERAU — Keterbatasan pelayanan kesehatan di Puskesmas Labanan menjadi sorotan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Teluk Bayur.
Kepala Kampung Labanan Jaya, Rokhmat Kholis, mengungkapkan bahwa masyarakat terpaksa menempuh perjalanan panjang untuk mendapatkan layanan kesehatan darurat karena Puskesmas Labanan tidak memiliki UGD yang beroperasi 24 jam.
“Kami sangat kesulitan ketika ada warga yang sakit mendadak. UGD tidak buka 24 jam, sementara jarak ke pusat kabupaten membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam. Ini sangat menyulitkan warga,” jelas Rokhmat.
Ia menegaskan bahwa jika tidak ada kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Berau, masyarakat Kampung Labanan Jaya siap menggelar aksi demo. “Kami akan demo ke kabupaten jika persoalan ini tidak segera diatasi,” tambahnya.
Menurut Rokhmat, minimnya tenaga kesehatan menjadi penyebab utama terbatasnya layanan kesehatan di Puskesmas Labanan yang harus melayani lima kampung sekaligus.
“Kami meminta solusi konkret dari Pemkab Berau untuk masalah ini,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie, menyebut bahwa persoalan kekurangan tenaga kesehatan tidak hanya terjadi di Berau, tetapi menjadi masalah nasional.
“Beberapa tenaga kesehatan di Kabupaten Berau termasuk di Puskesmas Labanan terpaksa dirumahkan awal tahun ini karena aturan yang berlaku secara nasional terkait Undang-Undang ASN,” jelas Lamlay.

Namun, Dirinya memastikan pihaknya tengah mencari jalan keluar. Dibeberkannya beberapa waktu lalu Dinkes Berau bersama seluruh Puskesmas telah mengadakan pertemuan secara daring untuk mengetahui keluhan dari seluruh Puskesmas yang ada di Berau.
“Insya Allah dalam waktu dekat akan ada solusi terkait tenaga medis di Puskesmas Labanan,” ungkapnya.
Lamlay juga menambahkan bahwa pemerintah pusat telah membahas isu ini di tingkat kementerian untuk mencari solusi yang komprehensif.
“Kita tunggu saja keputusan dari pihak Kementerian. Kami juga tidak ingin pelayanan di seluruh Puskesmas Berau menjadi terhambat akibat kebijakan tersebut,” tutupnya. (ril/dez)
Reporter: Aril Syahrulsyah
Editor: Dezwan