spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Program SIGAP Sejahtera Dihentikan Sementara, Hanya Tersisa 12 Pejuang SIGAP di Berau

BERAU – Program Pejuang Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP) Sejahtera banyak yang dihentikan akibat pengurangan tenaga honorer yang masa kerjanya di bawah dua tahun. Dari 99 kampung yang ada di Kabupaten Berau, kini hanya tersisa 12 Pejuang SIGAP yang masih aktif.

Penghentian sementara program ini disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Berau, Tentram Rahayu. Ia mengatakan bahwa penghentian ini merupakan dampak dari kebijakan pengurangan tenaga honorer yang masa kerjanya di bawah dua tahun.

“Kami tidak bisa melanggar aturan, jadi sementara harus dihentikan dulu,” ujarnya, Minggu (9/2/2025).

Meskipun program ini dihentikan sementara, Tenteram menyampaikan bahwa Pejuang SIGAP yang telah bekerja minimal dua tahun berkesempatan mengikuti seleksi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK).

“Sejauh ini, sudah ada 12 orang yang lolos seleksi. Mereka berasal dari beberapa kampung seperti Pulau Besing, Kampung Tumbit, Kampung Labanan Jaya, Kampung Teluk Sulaiman, Kampung Balikukup, dan lainnya,” ucapnya.

Selain itu, ia menyebutkan bahwa masih ada 39 Pejuang SIGAP lainnya yang memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi PPPK tahap kedua. Namun, jumlah tersebut bisa berkurang, tergantung pada keputusan masing-masing individu untuk mengikuti seleksi atau tidak.

“Ada yang sudah bekerja lebih dari dua tahun, bahkan lima hingga enam tahun. Tapi, ada juga yang hanya satu tahun dan tidak memperpanjang kontrak,” tuturnya.

Kendati demikian, dirinya belum bisa memastikan kelanjutan program SIGAP Sejahtera tersebut. Namun, pihaknya berharap ada solusi yang lebih baik kedepannya, apalagi program ini merupakan salah satu program unggulan Bupati Berau Sri Juniarsih-Gamalis.

Lebih lanjut, dirinya juga menyampaikan laporan dari sejumlah Kepala Kampung (Kakam) yang ada di Bumi Batiwakkal, dimana sekitar 80 persen mengakui bahwa keberadaan Pejuang SIGAP sangat membantu dalam pengelolaan kampung.

“SIGAP juga dianggap dapat membantu dalam peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan potensi kampung,” pungkasnya. (srn/dez)

Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan

BERITA POPULER