spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dukung Ketahanan Pangan, Lapas Tarakan Dirikan Green Gouse Hidroponik

TARAKAN – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan mendirikan Green House Hidroponik di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (S.A.E), Rabu (05/2/2025).

Langkah ini merupakan salah satu upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, dengan melibatkan pembinaan kemandirian kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) khususnya di bidang Agribisnis melalui Budidaya Tanaman Hidroponik.

Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Sutarno, menerangkan, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: PAS-403.PK.01.04.04 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Lembaga Pemasyarakatan, SAE merupakan tempat narapidana mengaktualisasikan dirinya dalam proses asimilasi dan tempat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pembinaan Narapidana.

Untuk itu, pihaknya berkomitmen penuh secara proaktif dalam mendukung program ketahanan pangan, sebagaimana yang dicanangkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto pada 13 program akselerasi, dimana salah satu poinnya adalah pemberdayaan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

Kepala Subseksi (Kasubsi) Kegiatan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, Adipta Yudha Wardana mengungkapkan, bahwa pihaknya tengah gencar mengembangkan beragam produk pertanian dan perkebunan salah satunya dengan metode Hidroponik.

“Pelaksanaan SAE di Lapas Tarakan hingga saat ini berjalan dengan sangat baik dan kondusif. Kami turut memberdayakan WBP yang telah memenuhi syarat administratif dan substantif, sebagai peserta Asimilasi Kerja Luar yang dalam kesehariannya melakukan penanaman bibit, perawatan harian hingga panen. Secara teknis kami telah menyiapkan 570 lubang pot untuk penanaman bibit dan produk, yang nantinya akan dihasilkan antara lain sawi pakcoy hingga selada yang berkualitas,” ucapnya.

Pemanfaatan lahan SAE di lingkungan Lapas diharapkan mampu mengoptimalkan pembinaan kemandirian, dengan membaurkan narapidana ke tengah masyarakat dan membuka peluang partisipasi serta edukasi bagi masyarakat, tentang kegiatan dan hasil produk pembinaan kemandirian.

“Sehingga terbangunnya citra positif penyelenggaraan sistem pemasyarakatan, sehingga mampu mendorong pemberdayaan WBP dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” tutupnya.

Penulis: Ade Prasetia
Editor: Yusva Alam

BERITA POPULER