spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

14 Kampung Masuk Ketegori Agak Rentan Pangan, Dinas Pangan Akan Salurkan Bantuan

TANJUNG REDEB – Beberapa kampung di Kabupaten Berau masuk dalam kategori agak rentan pangan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pangan Berau berupaya menurunkan angka tersebut melalui program-program yang saat ini sedang berjalan.

Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan mengatakan bahwa, untuk memastikan ketersediaan pangan sampai kepada masyarakat, pihaknya telah memetakan peta kerentanan pangan. Dimana, Kelompok rentan pangan terbagi menjadi tiga aspek, yaitu sangat rentan, rentan, dan agak rentan.

Saat ini, Berau tidak memiliki daerah yang kategorinya sangat rentan maupun rentan. Namun terdapat sejumlah daerah yang masuk dalam kategori agak rentan pangan.

“Pada 2023 lalu terdapat 19 kampung agak rentan pangan. Sedangkan pada tahun 2024 turun menjadi 14 kampung,” ujarnya, Rabu (13/11/2024).

Hal tersebut, kata dia berkat upaya yang dilakukan Dinas Pangan Berau diantaranya dengan menghadirkan program gerakan pangan murah di beberapa kecamatan terdekat serta memberikan bantuan berupa beras, minyak goreng, telur, dan gula kepada 14 kampung tersebut.

“Penyerahan bantuan ini murni dari program Dinas Pangan yang harus dijalankan,” ucapnya.

Namun, untuk program gerakan pangan murah pihaknya masih memiliki kendala dalam penyaluran bahan pangan khususnya di kecamatan yang jauh dari pusat kota.

“Kita belum bisa menjangkau yang jauh-jauh karena keterbatasan dari armada. Kita belum ada truk yang bisa membawa beras itu ke kecamatan-kecamatan yang agak jauh,” jelasnya.

Adapun untuk ketersediaan pangan di Kabupaten Berau saat ini tidak pernah mengalami kendala. Hal itu dikarenakan distribusi pangan dari luar daerah terus berjalan baik dan tidak ada gangguan.

“Alhamdulillah selama ini kita tidak pernah bermasalah terkait ketersediaan pangan karena distribusi dari luar daerah tidak pernah terganggu,” tuturnya.

Lebih lanjut, Rakhmadi juga menjelaskan terkait Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG). SKPG memiliki tiga aspek, salah satu aspek utama yaitu terkait kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengonsumsi makanan bergizi.

“Jadi disitu kita lihat bahwa kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi buah dan sayuran masih kurang,” katanya.

Untuk itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi salah satunya melalui program mengonsumsi makanan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA).

“Kemudian kita juga menggelar lomba menu pangan bergizi, agar tercipta variasi-variasi menu yang beragam, serta mengangkat pangan-pangan lokal,” pungkasnya. (srn/dez)

Reporter: Sahruddin
Editor: Dezwan

BERITA POPULER