TANJUNG SELOR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan akan kembali menutup jalur Jalan Meranti yang menghubungkan Jalan Gunung Seriang, hingga Kecamatan Tanjung Palas dan sekitarnya. Hal itu dikarenakan ada perbaikan oprit Jembatan Bulu Perindu.
Penutupan secara total bakal diberlakukan mulai Kamis 5 September 2024, hingga pengerjaan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
Bupati Bulungan, Syarwani, mengatakan bahwa perbaikan kali ini difokuskan pada bagian oprit jembatan, sehingga jalur alternatif lalu lintas dialihkan ke jalan poros trans nasional di KM 2.
“Itu kita lakukan dengan mempertimbangkan keselamatan pengendara lalu lintas,” kata Syarwani, Kamis (5/9/2024).
Perbaikan oprit Jembatan Bulu Perindu sebenarnya sudah direncanakan pihak pemerintah sejak lama. Hanya saja, karena ada beberapa pertimbangan dan lain hal sehingga baru dikerjakan saat ini.
Disamping itu, Jalan Bulu Perindu juga merupakan akses utama menuju Kantor DPRD Kaltara yang berlokasi di KM 2 Gunung Seriang.
Syarwani menjelaskan, bahwa target perbaikan oprit Jembatan Bulu Perindu pada akhir tahun 2024 mendatang. “Kita berharap perbaikan dapat selesai tepat waktu, tanpa adanya kendala, sehingga jalur lalu lintas dapat kembali dibuka untuk umum,” harapnya.
Pantauan media ini di lapangan, alat berat sudah berada di lokasi untuk dilakukan pengerjaan. Informasi soal penutupan akses sementara jalur ini juga telah disosialisasikan lewat kanal media sosial milik pemerintah daerah.
Siti Nurbaya (24) warga sekitar menuturkan, kondisi Jembatan Bulu Perindu memang terbilang ekstrim, karena saat naik ke jembatan ada tanjakan kemudian jalannya belum di aspal banyak bebatuan dan jalannya berlubang. “Iya, kita khawatirkan kalau ada yang tidak tahu langsung tancap gas, bisa terjungkal motor kita,” kata Siti.
Selain itu juga, setelah jembatan ada sisa ruas jalan yang rusak, serta lubang menganga. Ini sangat beresiko, apalagi kalau malam hari. “Jalan ini terbilang ramai juga. Karena akses singkat ke Tanjung Palas dan Kecamatan lainnya tanpa harus lewat KM 2 , karena jauh. Apalagi kalau kita dari kota Tanjung Selor, harus putar balik ke Jalan Sengkawit. Saya berharap pengerjaan Jembatan ini tidak berlarut, sehingga akses kami sebagai warga tidak terhambat,” tutupnya.(*)
Penulis: Martinus
Editor: Yusva Alam